Mengenal Lebih Dalam dan Memahami Pikun Pada Lansia

hantengri.org – Pikun pada lansia adalah istilah yang lebih tradisional untuk menggambarkan kondisi demensia pada orang yang sudah lanjut usia. Istilah “pikun” biasanya merujuk pada penurunan fungsi kognitif yang signifikan, termasuk kemampuan memori, pemikiran, bahasa, serta kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Demensia adalah kondisi neurologis yang menimbulkan penurunan fungsi kognitif seperti memori, bahasa, serta kemampuan pengambilan keputusan. Ini seringkali merupakan bagian dari proses penuaan normal. Penyakit Alzheimer adalah penyebab utama dari demensia, mempengaruhi sekitar 80 persen dari semua kasus. Serta mengganggu proses metabolisme sel-sel otak.

Baca juga: Aktivitas Fisik Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi? Simak Ulasannya

Gejala demensia bisa berkembang secara bertahap. Awalnya, seseorang mungkin mengalami kesulitan mengingat nama orang atau benda di sekitarnya. Tetapi seiring waktu dapat menderita kesulitan berbicara, kebingungan mengenai waktu dan tempat, serta isolasi sosial karena kesulitan dalam menyampaikan pikiran dan perasaan.

Proses penyusutan atau pengkerutan otak adalah ciri khas dari demensia. Ini terjadi karena kerusakan sel-sel saraf dan hubungannya di dalam otak, yang mengakibatkan penurunan volume otak secara keseluruhan. Meskipun demensia umumnya terkait dengan penuaan, beberapa kondisi penyakit atau trauma kepala juga dapat menyebabkan demensia pada usia lebih muda. Penting untuk mengenali gejala awal demensia dan mencari bantuan medis sejak dini untuk mengelola kondisi ini secara efektif. Agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien serta keluarganya.

Berikut Cara Mendeteksi Demensia

Untuk mendeteksi demensia, ada tiga kriteria utama yang digunakan: penurunan fungsi kognitif. Kesulitan dalam aktivitas sehari-hari yang sebelumnya mudah dilakukan, dan gangguan perilaku atau emosional. Selain itu, gaya hidup sehat seperti konsumsi makanan seimbang, cukup tidur, dan berbagai aktivitas merangsang otak seperti TTS, membaca, atau berolahraga ringan dapat membantu menjaga kesehatan otak.

Pentingnya kesadaran dan pendidikan tentang demensia ditekankan. Serta dukungan dari komunitas seperti Alzheimer’s Indonesia (Alzi) dapat memberikan bantuan dan pemahaman lebih lanjut kepada keluarga yang merawat orang tua dengan Alzheimer. Melalui pemantauan dan intervensi yang tepat, kita dapat memperbaiki kualitas hidup mereka yang terpengaruh oleh penyakit ini.