Apa Itu Rear Axle Steering?
hantengri.org – Rear axle steering, atau sistem kemudi sumbu belakang. Adalah teknologi otomotif yang memungkinkan roda belakang kendaraan untuk berbelok bersamaan dengan roda depan. Sistem ini meningkatkan manuver dan stabilitas kendaraan, terutama pada kecepatan tinggi dan saat bermanuver di area sempit. Pada kecepatan rendah, roda belakang berbelok ke arah yang berlawanan dengan roda depan. Mengurangi radius putar dan mempermudah parkir atau navigasi di jalan sempit. Sebaliknya, pada kecepatan tinggi, roda belakang berbelok ke arah yang sama dengan roda depan untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi risiko tergelincir saat berbelok.
Baca juga: Bos Ducati Ingin Rekrut Toprak, Untuk Jadi Pembalap MotoGP
Keuntungan utama dari rear axle steering meliputi peningkatan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Dengan sistem ini, kendaraan dapat lebih responsif dan stabil dalam berbagai kondisi jalan. Teknologi ini sangat berguna untuk kendaraan besar seperti truk atau SUV yang biasanya sulit untuk bermanuver di area terbatas. Selain itu, rear axle steering juga mengurangi keausan ban karena distribusi beban dan manuver yang lebih baik. Sehingga memberikan pengendalian yang optimal.
Fitur Ini Melengkapi Peluncuran Mobil Listrik EQE SUV
Mercedes-Benz telah resmi meluncurkan mobil listrik EQE SUV di Indonesia, menambah jajaran mobil listrik mereka menjadi enam. Salah satu fitur utama yang ditawarkan oleh EQE SUV adalah rear axle steering. Fitur ini memungkinkan roda belakang ikut bergerak saat setir diputar. Baik bergerak berlawanan arah maupun mengikuti arah gerakan setir, sehingga manuver mobil menjadi lebih maksimal.
Aldo Rais, Department Manager Product and Pricing PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia. Menjelaskan bahwa fitur tersebut hanya ada di jajaran mobil listrik Mercedes-Benz. Pada EQE SUV, fitur ini dapat bergerak hingga 10 derajat. Meningkat dari 4,5 derajat pada generasi awal yang diterapkan pertama kali di EQS sedan. Fitur ini langsung aktif saat pengemudi menggerakkan setir, dengan roda belakang yang mengikuti setir secara instan. Tanpa perlu menunggu beberapa derajat terlebih dahulu.
Pada kecepatan di bawah 60 km/jam, roda belakang akan bergerak berlawanan dengan arah setir. Sedangkan pada kecepatan di atas 60 km/jam, roda belakang akan mengikuti arah setir. Hal ini membuat mobil lebih mudah bermanuver dan memperkecil radius putar. Saat dalam posisi berhenti dan ingin berputar balik, roda belakang dapat bergerak hingga 10 derajat jika maksimal.
Meskipun Aldo tidak menjelaskan secara rinci berapa radius putar mobil jika rear axle steering bergerak maksimal. Ia menegaskan bahwa fitur ini sangat membantu dan tetap bekerja pada kecepatan di atas 100 km/jam, sesuai dengan putaran setir. Terutama dalam situasi yang memerlukan manuver tajam atau parkir di tempat yang sempit.